Italia Lengkapi Catatan Duka Inggris

Andrea Pirlo, Joe Hart ManUnited-id - Kiper Inggris, Joe Hart tersenyum seakan meledek playmaker Italia, Andrea Pirlo yang akan mengeksekusi penalti. Hart tampak pede setelah Inggris sementara unggul 2-1 dalam drama adu penalti. Namun, Pirlo dengan tenang mampu 'mempermalukan' Hart lewat tendangan penalti cantiknya.

Maju sebagai eksekutor ke tiga dalam drama adu penalti, Pirlo berhasil mencetak penalti indah sekaligus merubah kedudukan menjadi 2-2. Penalti mulus Mario Balotelli sempat dibalas algojo pertama Inggris, Steven Gerrard. Lalu, Riccardo Montolivo sempat membuat Azzurri tertekan setelah sepakannya melenceng.

Bayangan kekalahan sempat menggelayuti pemain-pemain Italia saat Wayne Rooney tanpa cacat membuat The Three Lions unggul 2-1. Namun penalti 'Panenko' Pirlo berhasil membuat harapan Italia kembali tumbuh. Hart yang terlanjur menjatuhkan diri ke arah kanan hanya mampu melihat bola hasil sepakan chip Pirlo meluncur ke tengah gawangnya.

Penalti yang dipopulerkan legenda sepakbola Cekoslovakia, Antonin Panenko pada final Piala Eropa 1976 itu sukses dipamerkan Pirlo. Penalti cantik Pirlo ini juga sukses memberi efek negatif bagi eksekutor-eksekutor penalti The Three Lions setelahnya.

Terbukti, duo Ashley Inggris, Young dan Cole yang ditunjuk sebagai eksekutor The Three Lions gagal menaklukkan Gianluigi Buffon. Tendangan Young hanya membentur mistar gawang sedangkan tembakan Cole berhasil diamankan Gianluigi Buffon. Penalti Antonio Nocerino dan ditutup Alessandro Diamanti akhirnya memastikan kemenangan 4-2 Azzurri dalam drama adu penalti.

Pirlo menilai gol cantiknya itu sukses membuat mental eksekutor penalti Inggris runtuh. Gol cantik di saat Italia tertekan tentu di mata pemain-pemain Inggris dianggap sebagai sebuah isyarat ketenangan dan kematangan skuad Cesare Prandelli melakoni duel tos-tosan itu.

"Joe Hart terlalu banyak melakukan beberapa gerakan, jadi ketika dia menjatuhkan diri saya putuskan menembak seperti itu dan akhirnya sukses," kata Pirlo kepada Rai Sport, Senin 25 Juni 2012.

"Gol itu memberikan tekanan kepada penembak penalti mereka dan kenyataannya Ashley Young gagal mengeksekusi penalti setelah itu," lanjut gelandang Juventus ini.

Italia akhirnya berhak melaju ke babak semifinal untuk menantang Jerman yang sebelumnya sukses menghancurkan Yunani 4-2. Sedangkan satu tiket final lainnya akan diperebutkan dua negara tetangga, Portugal dan Spanyol.


Italia Layak Menang atas Inggris
Menilik jalannya pertandingan selama 120 menit sebelum drama adu penalti, Italia memang tampil dominan. Mario Balotelli dan kawan-kawan sukses membuat Inggris lebih banyak bertahan dan lebih mengandalkan serangan balik.

Banyak peluang emas yang diciptakan Azzurri sepanjang pertandingan termasuk tembakan Daniele De Rossi dan Alessandro Diamanti yang masih digagalkan tiang gawang Inggris. Tak heran jika pelatih Italia, Cesare Prandelli tetap mengklaim Italia layak menang meski harus ditentukan lewat tos-tosan.

"Kami memainkan sebuah pertandingan luar biasa dan kami sangat pantas menang," kata Prandelli kepada Rai Sport, Senin 25 Juni 2012.

"Kami telah bermain bagus melawan sebuah tim hebat. Kami punya banyak peluang untuk mencetak gol tapi kami harus menunggu hingga lewat drama adu penalti," lanjut mantan pelatih Fiorentina itu.

Prandelli juga memuji penampilan pasukannya di Olympic Stadium, Kiev itu. "Kami menunjukkan semangat yang luar biasa dan kami sukses menghentikan Inggris yang ingin mencetak gol dari serangan balik."

"Mari sekarang kita nikmati kemenangan ini, kemudian akan kami pikirkan mengenai laga melawan Jerman," lanjut Prandelli.


Kutukan Inggris Terus Berlanjut
Sebelum duel perempat final ini, Inggris punya kenangan buruk di babak perempat final. Babak ini bukan babak yang ramah bagi negara Ratu Elizabeth II. Inggris lima kali gagal melaju ke semifinal turnamen besar dunia sejak menjuarai Piala Dunia 1966. Kali terakhir Inggris menginjak babak empat besar hanya du Piala Dunia 1990 dan Piala Eropa 1996.

Salah satu nama yang turut merasakan kegagalan adalah Steven Gerrard. Pemain yang didapuk sebagai kapten tim di Piala Eropa 2012 itu ambil bagian pada dua kegagalan pada Piala Eropa 2004 dan Piala Dunia 2006. Dan kegagalan di Polandia dan Ukraina ini semakin melengkapi deret panjang rasa sakit Gerrard. Terlebih, turnamen ini mungkin akan menjadi turnamen pamungkasnya di timnas.

Namun, Gerrard mencoba menghibur diri sekaligus rekan-rekannya menyusul kekalahan menyakitkan ini. Menurutnya, Inggris kalah hanya karena faktor keberuntungan yang lebih berpihak pada Italia. "Semua pemain telah memberikan segalanya. Saya pikir kami punya keberuntungan dalam adu penalti, ternyata tidak," kata Gerrard dilansir Skysport.

"Ketika Anda mendapatkan diri Anda berada di depan untuk menembak penalti, Anda tentu hanya berharap dapat mengatasinya. Tapi tetap pujian buat Italia meski mereka hanya punya keberuntungan dalam adu penalti," tegas Stevie G.

Gerrard boleh menghibur diri, yang jelas Inggris kini harus angkat koper dan merelakan Italia yang masuk empat besar. Sedangkan kubu Italia kini boleh berpesta sebelum kembali fokus untuk menghadapi Jerman pada laga semifinal yang akan digelar di National Stadium, Warsawa pada Jumat, 29 Juni 2012 mendatang. (sj) bola.vivanews

0 comments:

Post a Comment