Pemain berusia 33 tahun itu membantah melakukan pelecehan rasial kepada bek Chelsea, Ashley Cole, melalui Twitter.
Awal mula tuduhan tersebut muncul saat salah satu follower Ferdinand di Twitter melakukan pelecehan rasial kepada Cole.
Ferdinand, menurut Mirror, mendukung kata-kata dari si follower itu. Kata yang digarisbawahi berbau rasisme adalah penyebutan "Choc Ice" atau "Es Cokelat" untuk Cole.
"Es Cokelat" yang dimaksud adalah orang berkulit hitam yang mendukung orang berkulit putih, meski orang kulit putih telah menghina orang kulit hitam seperti dirinya. Hal ini merujuk kepada pembelaan Cole kepada John Terry atas tuduhan melakukan tindakan rasisme terhadap adik Rio Ferdinand, yaitu Anton Ferdinand.
"Apa yang aku katakan kemarin bukan rasisme. Itu hanya istilah untuk menggambarkan seseorang yang sudah berbohong," tulis Ferdinand.
Dilansir Guardian, gencarnya kabar tersebut ternyata didengar pengacara Cole. Untungnya, Cole tak berniat untuk memperpanjang masalah ini.
"Ashley Cole sadar akan komentar yang muncul di Twitter. Dia dan Rio Ferdinand merupakan teman baik dan tak berniat membuat keluhan. Ashley menyadari perkataan lewat Twitter begitu cepat tersebar, dan memicu banyak komentar buruk," ungkap pengacara Cole.
bola.kompas
0 comments:
Post a Comment